Senin, 09 Maret 2009

who are u (part 3)

Elang Perak dan Persahabatan

Mungkin yang ada dibenak teman-teman adalah pertanyaan,”Apa sich hubungannya antara Elang Perak dan persahabatan?”

Elang perak memang mempunyai histori tersendiri buatku, dan sangat erat kaitannya dengan awal mula persahabatanku dengan Uji dan Jaya. Waktu aku masih SMP, tepatnya di kelas 1, aku tetaplah aku yang agak sulit untuk bergaul dan dekat dengan seseorang. Ada sebuah kejadian yang begitu membekas kesannya (mungkin) buat Jaya. Waktu itu dia mau minjem buku biologi, yang kebetulan hanya aku yang punya di kelas itu (bangga cui..hehe). Berhubung pesan dari mama, aku dilarang minjemin buku-buku cetak aku, takut ilang kata Beliau. Ya, dengan sangat terpaksa n agak keras mungkin aku menolak dengan alasan lagi dipake. (Sorry Jay, telah membuatmu kecewa padaku dikali pertama, hehehe….). Aku lupa gimana ekspresinya waktu itu, boleh ditanya aja langsung dengan orangnya. Yang pasti, itu menunjukkan begitu tidak percayanya aku dengan orang dan bersikap sangat-sangat waspada.( ;-D )

Kelas 1 SMP, merupakan saat-saat paling aku benci, karena aku sering dikerjain oleh teman yang persis duduk di belakangku. Entah itu ditempeli kertas tempel yang bertuliskan kata-kata yang tak sopan atau dipengaruhi untuk memusuhi teman sendiri dan yang tak terlupakan adalah ketika aku dibentak di depan kelas hanya karena menanyakan serbet kelas uda dicuci atau belum. Wah, pokoknya menyebalkan deh. Yang paling berkesan saat itu adala saat aku mulai dekat dengan Uji, berhubung kita mungkin punya hobi yang sama. (percaya nggak sih klu aku interest baget dengan dance??)

Nah, berlanjut di kelas 2. Aku duduk sebangku dengan Uji dan kita makin akrab. Entah dari mana asal muasalnya, Uji deket ma Jaya (gimana Jay? Cerita dunkz…). Aku yang hobi banget baca novel, n sering dibeliin novel ma paman saat itu membawa sebuah. (Yupz!! Judulnya ELANG PERAK). Aku nggak nyangka aja tuh novel laris manis. (Thanks to Uji yang punya bakat promosi,,hehe..). Na, Jaya mulai deh mw minjem juga. Awalnya berat sich, takut lecek. Maklumlah, cowok (hee…). Dengan perasaan penuh kekhawatiran kayak induk takut kehilangan anak, aku pinjemin juga deh ke dia dengan berbagai syarat.

Bis tu,, entah kenapa kita jadi deket, ya bahas al novel dunkz terutama. Trus nyerempet deh ke hal-hal lain kayak pelajaran, tugas, komik, n bakso. Dan sekali lagi aku tekankan, hobby emang mudah banget mendekatkan kita dengan orang-orang yang akhirnya bisa aja jadi sahabat. Kami membuktikannya. Tentu aja banyak faktor laen yang bikin kita deket. J

Dedicated for my close friends;

Kapan kita kumpul bareng lagi kayak dulu??? Aku kangen…

Tidak ada komentar: