Jumat, 12 Desember 2008

Suara Hati

Aku ingin hujan melebur tangisku...
membekam teriakanku...
Menghanyutkan..

Semua lelahku

Semua sedihku

Semua keluhku

Semua kesalku

Aku ingin angin membawa suaraku
Hingga ia sayup tak terdengar lagi

Agar aku merasa bebas

Lepas

Lega

Hingga aku bisa tersenyum lagi

Rabu, 03 Desember 2008


Perpisahan itu menyakitkan…
Jujur,,kali ini aku nggak peduli kalau dibilang pecicilan.
Aku nggak bakal ambil pusing kalau dikatakan ini picisan.
Aku bakal cuek walaupun dibilang nggak intelek.
Karena ini sama sekali bukan masalah yang dapat diukur dengan nilai dan satuan atau bias dihitung dengan rumus matematika.

Dia bukan sekedar teman ngobrol bagiku.
Dia bukan sekedar teman pengisi waktu luang.

Dia bukan sahabat…tapi kami sangat dekat.
Karena dia (semoga) selalu ada saat-saat aku butuh pegangan, atau sebagai pendengar segala keluhanku. Tentu bukan itu saja. Aku selalu ingin berbagi kebahagiaan dengannya.

Tapi teman, jangan anggap hubungan kami ‘spesial’.
Hubungan kami memang spesial, dalam artian bukan sekedar teman, sahabat, atau pacar.
Boleh dibilang, aku menganggapnya sebagai sosok ABANG yang selama ini aku idamkan.

Setelah kenal sekian tahun, rasanya nggak ada yang bisa menandingi kesedihanku kali ini.
Kami berpisah.
Tanpa pertemuan dengan kata perpisahan.
Tanpa basa-basi.
Tiba-tiba saja dia menghubungiku lewat HP.

Taukah kamu teman…
Baru kali ini aku benar-benar BENCI dengan hasil teknologi mutakhir manusia tersebut.
Dengan seribu satu alasan yang membuatku merasa ada jarak yang sangat jauh dengan seseorang. HP yang katanya membuat jarak tak terasa karena tetap dapat berkomunikasi ternyata malah membuat jarak semakin jauh meskipun dengan orang yang dengan mudah dapat ditemui kapan saja. Membuat orang jadi malas bersilaturahmi…dengan alasan..kan ada HP…

Kamis, 27 November 2008

Di manakah bintangmu???


Kemarin (26 Nov 2008)...
Aku dalam perjalanan pulang dari kampus..yah kira-kira waktu zuhur gitu deh(sebelumnya nganter si fa dulu ke adis).
Karena emang keliatan mendung...nggak kaget di tengah perjalanan(A Yani), angin bertiup kencang.
N mulai deh turun hujan.
Aku menepi dan mulai mengeluarkan mantel
Saat itulah aku melihat ibu-ibu...menyandang tas kecil kusam berjalan perlahan tanpa peduli hujan yang mulai lebat.
Perawakannya agak pendek, memakai sandal jepit yang juga kucel banget, tapi bisa kupastikan sehat wal afiat...
Seperti yang aku duga...dia adalah seorang peminta-minta(keliatan gitu lho...)
Dengan menadahkan tangan ke arahku...dengan mata memelas tanpa mengatakan apa-apa.
Yah...namanya juga dalam keadaan seperti itu...aku kasi dunk sebagian rezeki untuknya.
Tapi dasar iseng,,aku nanya "Ibu asal mana??Ada keluarga? Anak? Suami??"
(Iseng banget khan??)
Dan mengalirlah cerita...Ibu berasal dari kampung (entah namany aku lupa), mau pulang. Anak Ibu ada 2 (karena hujan n kasian aku nggak nanya anaknya di mana). Suami Ibu udah meninggal. Udah beberapa hari Ibu belum makan (Ha???).
Dengan senyum...aku pamit.

Di perjalanan(hujan lebat boo...) aku mengingat kejadian tadi. Sangat familiar alasan yang Ibu tadi ungkapkan. Hampir dapat kita dengar di setiap peminta minta yang menghampiri. Ini baru kejadian di jalan. Banyak sekali kejadian peminta minta datang ke rumah-rumah dengan alasan yang sama atau dengan modus operandi yang berbeda(membawa nama daerah, instansi, atau organisasi antah barantah) namun dapat dilihat dengan jelas bahwa mereka SEHAT-SEHAT SAJA.

Yang jadi pertanyaan...Apakah hanya seperti itu kemampuan mereka saat dirinya sehat???
Padahal sehat adalah anugerah terbaik yang Allah SWT berikan kepada umatnya agar dapat memberdayakan diri....menjadi individu yang luar biasa bahkan menjadi seorang BINTANG.
Bahkan orang-orang yang dalam keadaan sakit pun ada yang mampu berkiprah...berbuat sesuatu yang bermanfaat.
Tidak hanya untuk dirinya...namun juga untuk orang lain.

Apakah sedemikian bobroknya mental rakyat Indonesia...sehingga kebanyakan dari kita hanya bisa meminta minta?(Dalam dimensi yang lebih luas lho...)

Di manakah BINTANG yang seharusnya bersinar dari diri kita???

Sabtu, 22 November 2008

Who Are you??


Who are you? or What's your name...
Itu kali pertama yang orang tanyakan ketika ingin mengenalmu.
Standar dan biasa saja...tapi berkesan jika kau memulainya dengan baik.

Aku dianugerahi nama Nina Apriyani oleh kedua orang tua
Lahir di pelosok negeri dengan nama Sanggau Ledo(sekarang yaa...gitu-gitu aja)
Tepatnya 16 April 1990...
Tanpa bantuan dokter...bidan...bahkan dukun beranak sekalipun...
Bisa membayangkan???Sebaiknya tidak!!!

Kecil mungil...itulah Nina kecil.
Ampe sekarang...

Aku besar di kota kesayangan...
Kota Amoy...
Kota seribu kelenteng...
Kota penuh kenangan...
Singkawang...

hehe...dah dulu yah
Masih ada hari esok jika kamu-kamu ingin mengenalku..